Minggu, 19 Oktober 2014

Mimpi Buruk #1

(Setiap kali ada hal yg memenuhi hati dan pikiran saya , maka saya pasti mimpi buruk... Ini salah satunya)

Saya mau lomba paduan suara.. Tapi saya ngga pernah datang latihan (hebatnya kok ya belum dipecat juga.. Hahaha.. Ya namanya juga mimpi.. ). 
Besok mau perform di pertandingan, hari ini baru nongol gladi resik. Baru belajar kapan kasih hormat, apa aja aksesoris yg mau dipakai, kostumnya.. 

Tempat pertandingan adalah tempat yg asing, tiap orange dapat loker dan kamar pribadi.. (Sampai disini dalam tidur, saya sdh kepengen bangun karena saya tahu sesudah ini pasti mimpinya makin gak enak, tapi kok ya ndablek kebluk tidur terus hahaha..)

Maka jadilah.. Setelah menghafalkan cara jalan, cara beri hormat dll, maka menjelang jam performance, kita bersiap. Waktu cek kelengkapan kostum.. Eh dasinya gak ada (kenapa dasi ya? Haha .. Mbuh wis lanjutkan ajaa..) tapi inget dasi ada di mobil. Lalu berhasil ambil baju, tapi ngga bisa kunci mobil. Setelah berhasil kunci mobil, saya masuk dan menuju kamar saya.. Tapi yang mana ya kamarnya? Semua dicoba dan salah.. Kamarnya nggak ketemu padahal lomba sudah dimulai..

Sampai disini saya bangun... Dengan perasaan kesal karena mimpinya bikin lelah jiwa, dan kesal banget karena matahari sudah tinggi.. Untung kok ya sekolah libur hari ini..

Minggu, 27 Juli 2014

Kue Tempel

Di Tegal, ada jajanan yang selalu saya beli.. Karena blm pernah saya temukan ditempat lain.. 

Kue tempel ini sebenarnya kerak tepung beras dan santan, yg berisi pisang yg dilumatkan.. Wah, menurut saya ini makanan sehat haha


Wajan panas, tanpa minyak.. Dan bukan wajan teflon lho!!


 Adonan 'crepes' ini diratakan dengan daun pisang


..lalu ditambahkan pisang dan gula merah.. 


..dilumatkan / diulek dengan bantuan batok kelapa... Lalu ditutup daun pisang dan didiamkan agar lapisan keraknya matang agak gosong..



Taaddaaaa!!!... Sudah jadi.. Tinggal diangkat, dan dilipat jadi seperti ini 


Senin, 05 Mei 2014

Another day by the pool

Once a baby.. Now a little boy.. Look how fast time goes by.. Yet we sometime wish we could speed up more time! And in the end we wish we could go back to the time they were babies again.. 

heyyy.. Let's not forget that in many times we wish to froze the clock to prevent ourselves from getting old.. Sigh.. So much and so many wishes.. 

So I made up my mind.. I decided that I will enjoy whatever I have today.. A baby, a litttle boy, and later a teenager, a man.. They are my precious.. I love them very much.. 

Senin, 21 April 2014

Ecopark... Adventure?

.. hmm.. mungkin judul ecopark adventure ini terlalu muluk karena saya belum pernah adventure apa apa disana selain jalan pagi saja hahaha..

ecopark yang ada di kawasan ancol ini, memang menawarkan suasana yang berbeda... jogging track (ehm.. kalau buat saya.. walking track.. hihihi..) dengan pohon rindang dan pemandangan ke sungai buatan.. berada disana, rasanya nggak seperti di jakarta..




sekali waktu saya ajak seluruh keluarga kesana.. baru lima menit di lokasi ecopark.. hfff.. sudah ada bola kecemplung sungai.. yah.. padahal sudah saya jelaskan, kalau sabtu pagi, di ecopark selalu ramai pengunjung, tidak mungkin bisa main bola..






..haha.. akhirnya berhasil juga... dan saya puas ketawa pagi ini..



Minggu, 09 Maret 2014

Aku sudah besar!!

Sudah sejak semester kemarin, Joshua minta dibelikan kantong ber-resleting untuk menyimpan alat tulis..

Ini gara-gara kakak-kakaknya, waktu UAS, yang alih alih membawa tas seperti biasa, mereka memilih jalur repot dengan meletakkan semua alat tulis dalam satu pouch, beserta kartu ujian, buku seperlunya utk belajar lagi sebelum ujian dimulai.. Dan sebotol air minum... Soo cool!!! (At least dalam pikiran Joshua .. Membawa kotak pinsil dalam kantong itu soo cool.. Soo grown up..)

Jadi pada suatu hari, dia pergi ke toko buku bersama ayahnya dan membeli pouch idamannya .. "Aku butuh" .. Begitu katanya kepada ayahnya.. Yg tentu saja bingung, dan bertanya pada saya : "katanya..  butuh?? Untuk apaaa??.. "

Maka saya ceritakan pada ayahnya tetang dia ingin punya kantong seperti kakak-kakaknya yang kelihatannya keren banget kalo berangkat ujian cuma bawa kantong kecil dan botol minum saja... Kami lalu ketawa berdua .. Dan ketawa.. Dan ketawa lagi... 

Buat anak kecil itu.. Penting banget rupanya untuk diakui 'sudah gede'


Nah... Begini gayanya pagi ini berangkat UTS... No bags.. Just pouch.. Seperti koko!!!
 

Selasa, 04 Februari 2014

Mengenang Yuli

Yuli, atau kami di kantor memanggil dia : 'mbak Yuli' ... Dia adalah staf keuangan di kantor kami.. Orangnya kecil mungil berkacamata, hitam manis...dan sangat tenang bahkan cenderung dingin. Kalau berkata-kata selalu apa adanya.. Becanda seperlunya, bukan tipe 'byayakan' dgn emosi yang melompat lompat seperti saya...

Saya tidak mungkin menganggap dia sahabat, karena kami tidak dekat sebagaimana layaknya sahabat yg suka nonton bareng, atau saling curhat... Boleh dikata hubungan saya dan dia benar-benar sebatas profesi saja.. Antar karyawan...

Waktu dia menikah.. Nyaris tak ada seorangpun di kantor kami yang datang ke pesta.. karena mereka (yuli dan mas Yitno) menikah di kota Pare, Kediri... Namun demikian, bahagianya terasa sampai di kantor kami di Jakarta.. 

Waktu mb Yuli melahirkan anak pertama, saya sendiri sudah menikah dan tinggal dan bekerja dj Singapura.. Saya masih ingat surat yang dia kirim.. Itu sebelum jaman email atau semua peranti chatting , jadi suratnya benar-benar surat orisinil yang ditulis tangan dan saya senang sekali menerimanya karena saya suka mendapat surat .. Haha.. 
Isinya , khas mb Yuli... Tenang, dan mendetail menceritakan proses kelahiran anak pertamanya, Emanuella... Beda dengan surat dari teman saya Elisabeth yang  menceritakan hebohnya pernikahannya yang menggunakan adat Batak dan berlangsung seminggu penuh.. Haha.. 

Saya menerima surat dari mb Yuli dengan penuh rasa syukur.. Untuk perhatian yang dia berikan pada saya yg sedang dirantau tanpa suami (karena suami kerja di Jakarta).. Terlebih karena suratnya, yang hanya satu-satunya yang pernah saya terima itu, berisikan kesaksian yang indah, tentang bagaimana mereka menyambut kedatangan Ella ke dunia..

Kemudian saya terputus hubungan cukup lama dengan mb Yuli.. Padahal saat itu kami sudah tinggal berdekatan, karena setelah setahun di Singapura, saya memutuskan untuk melahirkan dan menetap di Jakarta lagi.. Kami hanya bertemu saat perayaan ulang tahun James dan Jason.. Dan saat kelahiran Adik Ella (ah saya lupa namanya).. Dan terakhir saat kelahiran anak ketiga saya, Joshua...

Kemudian saya mendapat kabar dari rekan kerja saya , Monik, yang mengabarkan kalau Mb Yuli menderita kanker payudara. Saat itu saya sudah pindah rumah lagi, cukup jauh dan saya tidak pernah meluangkan waktu untuk menjenguk dia... (Sampai disini saya benar-benar merasa tidak pantas jadi temannya... Teman macam apa saya ini?)

Siang ini, saat menerima telpon dari nomer tak dikenal yang ternyata adalah nomer telpon Mas Subekan rekan kerja kami ... Antara senang karena sdh lama kami tidak berkabar satu sama lain.. Tapi mendadak diterpa badai kesedihan, seperti awan gelap tiba-tiba datang.. Seperti langit mendadak runtuh.. Mengabarkan kepergian mb Yuli..dan untuk waktu se-krusial inipun saya masih tidak dapat menjumpainya untuk terakhir kali.. Saat berbincang dengan mas Yitno ditelpon, dengan suara tersendat dia mengatakan kalau 'Yuli sudah bebas'...

Mungkin memang sebaiknya saya hanya mengenang kehidupannya, perhatian yang selalu dia berikan, dan terutama kesaksian hidupnya, pelayanannya, kebaikan hatinya...  Dan bukan mengingat saat kepergiannya.. 

....for my dear friend, who lost the battle but won the fight.. 'till we meet again... The Lord will take care of you now...